Metode survey dengan menggunakan foto udara UAV kini kian marak mengingat proses survey harus dapat adaptif dengan perkembangan jaman. Kebutuhan akan data terestris berupa foto maupun pemetaan, mendorong industri survey pemetaan untuk mengadopsi teknologi drone / UAV untuk proses survey yang lebih cepat dan efisien. Seperti yang kita ketahui, proses survey metode terestris memakan waktu berhari-hari dengan menggunakan banyak tenaga ahli, meskipun hasil yang didapat akurat, namun biaya yang dikeluarkan akan sangat besar karena proses pengambilan data dan olahdata dilakukan dengan waktu minimal 30 hari.

Dengan menggunakan survey UAV, kita dapat menghemat waktu dan biaya lebih dari setengahnya dibandingkan dengan menggunakan metode survey terestris. Survey UAV dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengetahui area pemetaan, kemudian dilakukan pengukuran GCP dan akusisi data menggunakan UAV. Olahdata berupa fotogrametri dapat dilakukan onsite maupun offsite di kantor dengan jangka waktu lebih cepat.

Dengan segala kelebihannya itulah, maka industri survey pemetaan membutuhkan banyak tenaga ahli untuk dapat mengoperasikan maupun mengolah data foto udara untuk kepentingan banyak hal. Mengingat wilayah Indonesia sangat luas dan berpulau-pulau dengan keterbatasan alat transportasi, metode survey UAV ini sangat cocok digunakan di Indonesia untuk membantu berbagai lembaga pemerintahan maupun swasta dalam hal pemetaan.