Melindungi Hutan Bersama Local Heroes: Penanaman Mangrove Sebagai Langkah Nyata

Hutan mangrove merupakan ekosistem yang sangat penting untuk keseimbangan lingkungan laut dan darat. Keberadaannya memberikan manfaat besar, termasuk perlindungan pantai, penyediaan habitat bagi berbagai spesies, dan kontribusi dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Sayangnya, hutan mangrove seringkali menjadi sasaran eksploitasi manusia dan penebangan liar.

Dalam upaya menjaga keberlanjutan hutan mangrove yang diselenggarakan oleh ALPHA-I dalam local workshop regional berjudul “Local Heroes For Forest Protection” setiap orang saling bahu-membahu melakukan penanaman mangrove.  Hal ini sebagai wahana untuk pemberdayaan dan kapasitasi generasi muda untuk lebih aktif dalam upaya pelestarian hutan dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran generasi muda dan masyarakat umum terhadap pentingnya pelestraian hutan mangrove serta memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada peserta, khususnya generasi muda yang terjun langsung ke lapangan untuk menanam dan berdiskusi dengan banyak ahli dan pihak-pihak yang punya kepedulian terhadap lingkungan. Selain itu, memotivasi partisipasi aktif dari generasi muda khusunya local heroes agar melakukan aksi nyata untuk mengatasi deforestasi.

Kolaborasi antara komunitas lokal dan pihak yang peduli terhadap lingkungan menjadi kunci utama dalam pelestarian ekosistem yang berharga ini, mulai dari US Consulate General Surabaya, BPDAS Sampara, Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara, dan Fakultas Ilmu Kehutanan Universitas Halu Oleo.

Acara penanaman mangrove adalah bagian dari upaya perbaikan lingkungan. Kepala BPDAS Sampara menyatakan bahwa pihaknya telah menanam 1500 ha di hutan mangrove sebagai salah satu upaya menurunkan kondisi mangrove yang masuk dalam kategori jarang. Terdapat kategori mangrove nasional yang dibagi menjadi mangrove eksisting sebanyak 65 ribu ha di Sulawesi Tenggara, kemudian kategori mangrove eksisting dibagi lagi menjadi tiga katogeri; mangrove lebat, mangrove sedang dan mangrove jarang. Mangrove kategori jarang telah menjadi sasaran rehabilitasi hutan mangrove.

Mangrove sebagai penyimpan karbon terbaik menjadi fokus utama dalam program-program pemerintah untuk selalu membumikan penyimpan karbon sebanyak-banyaknya. Tentunya berbagai pihak ingin melihat daerah pesisir semakin baik dan manfaatnya akan lebih banyak lagi.

Hal yang sangat penting dalam usaha untuk menyelamatkan bumi adalah bagaimana kita secara konsisten memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar untuk menjaga dan mencintai lingkungan, lebih dari sekadar mengandalkan upaya-upaya perbaikan dan pemulihan. Proses perbaikan memerlukan waktu yang cukup lama, biaya yang besar, dan tenaga yang tidak sedikit. Melalui generasi muda, kita dapat menanamkan kesadaran kepada masyarakat, sehingga kondisi kawasan hutan dan lahan dapat dilestarikan.

 

Anda mungkin juga suka...