RISET KONDISI LAHAN PERTANIAN/PERKEBUNAN NON SAWIT Di KABUPATEN KONAWE UTARA

Kebutuhan lahan saat ini semakin meningkat seiring dengan berkembangnya wilayah dan juga pertumbuhan penduduk Indonesia yang dikombinasikan dengan kegiatan industri pertanian yang berkembang pesat (misalnya, industri kelapa sawit) telah meningkatkan tekanan pada sumber daya lahan seperti halnya di Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara. Beberapa konflik kepentingan penggunaan lahan menjadi permasalahan yang sulit terhindarkan di daerah tersebut, sehingga timbul kekhawatirkan pada kelangkaan lahan pertanian karena adanya persaingan penggunaan lahan antara sektor pertanian dan non-pertanian (tambang- pertanian) atau pada sektor pertanian itu sendiri dalam hal ini kebun kelapa sawit-non sawit. Oleh karena itu, untuk dapat memanfaatkan sumber daya lahan secara terarah dan efisien diperlukan ketersediaan data dan informasi yang lengkap tentang kondisi tanah dan lahan (kesuburan tanah) mutlak diperlukan oleh suatu daerah terutama untuk kegiatan pertanian non sawit di Kabupaten Konawe Utara.

Penilaian kondisi tanah dan lahan terutama status hara tanah perlu dilakukan lebih awal untuk mengetahui kesuburan tanah, sehingga dapat menentukan tidakan pengelolaan yang tepat dan pemilihan jenis tanaman yang sesuai dengan potensi lahan yang dimiliki suatu wilayah, karena tanah memiliki tingkat kesuburan yang berbeda-beda, sehingga pengelolaan tanah yang tepat merupakan faktor utama dan penting dalam menentukan pertumbuhan dan hasil tanaman budidaya yang akan diusahakan.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk kepentingan tersebut adalah melalui riset kondisi lahan (kesuburan tanah) dan ketersediaan lahan serta arahan pengembangan komoditas-komoditas pertanian yang sesuai dengan potensi lahannya.   Kegiatan ini akan dilakukan pada 5 desa di Kabupaten Konawe Utara yaitu (1) Desa Polora Indah, Kecamatan Langgikima, (2) Desa Landawe Utama, Kecamatan Landawe, (3) Desa Tambakua dan Desa Padalere, Kecamatan Landawe. Hasil riset ini akan digambarkan dalam bentuk peta sebagai dasar untuk perencanaan dan arahan penggunaan lahan yang rasional, sehingga tanah dapat digunakan secara optimal dan berkelanjutan, karena penggunaan  lahan yang tidak  sesuai dengan kemampuannya  akan menimbulkan kerusakan-kerusakan pada lahan di suatu wilayah. Dengan demikian riset kondisi lahan di Konawe Utara mutlak diperlukan untuk mengetahui kesuburan tanahnya serta kendala yang dihadapi. Hasil riset ini diharapkan dapat mengembangankan wilayah pertanian non sawit didaerah ini, dapat meningkatkan kesuburan tanah melalui pengelolaan yang tepat sehingga mampu meningkatkan hasil panen yang optimum disetiap musim panennya pada tanaman yang diusahakan.

Tujuan  dari  pelaksanaan  riset  kondisi lahan  pertanian/perkebunan non-sawit di Kabupaten Konawe Utara adalah untuk mendapatkan data ilmiah terkait kondisi kesuburan tanah pertanian/perkebunan non-sawit rakyat di Kabupaten Konawe Utara.

 

Status   Kesuburan   Tanah   di   Setiap   Unit  Lahan   Pada   Lahan Pertanian/Perkebunan Non-Sawit di Kabupaten Konawe Utara

 

Unit

Lahan

 

N-total

 

P2O5

 

K-total

 

C– Organik

 

KTK

 

KB

Tingkat Kesuburan tanah
UL 1 R S S R S S Rendah
UL 2 R R R R S R Rendah
UL 3 R S S R T S Sedang
UL 4 R S S R R T Rendah
UL 5 R S S R R S Rendah
UL 6 R R S R S R Rendah
UL 7 R S R R T R Rendah
UL 8 R R R R R S Rendah
UL 9 R R R R R S Rendah
UL 10 R R R R R R Rendah

Keterangan: R=Rendah, S= Sedang, T= Tinggi

 

Anda mungkin juga suka...