Keanekaragaman Hayati Sebagai Aset Pembangunan Berkelanjutan: Strategi Menuju Konawe Utara Sebagai Rumah Bersama Yang Semakin Maju dan Sejahtera
Kehilangan keanekaragaman hayati adalah ancaman terbesar bagi keberlanjutan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat lokal di Kabupaten Konawe Utara. Konawa Utara tidak hanya memiliki banyak kekayaan mineral di dalamnya, tetapi juga sangat menarik dengan peberadaan pegunungan karst, padang savana, sungai besar yang berfungsi sebagai sumber air utama, pesisir, dan kumpulan pulau-pulau. Akan tetapi, keanekaragaman hayati yang tinggi dan potensi SDA yang melimpah turut ikut mendorong perkembangan perkebunan monokultur dan pertumbuhan industri ekstraktif tanpa pertimbangan keberadaan keanekaragaman hayati. Sebagai akibatnya, kabupaten ini kehilangan 39,3 KHa hutan basah primer yang menyumbang kehilangan tutupan pohon sebesar 69% dari tahun 2002 hingga 2024. Di sisi lain, pada dasarnya keanekaragaman hayati seharusnya dipandang sebagai aset strategis sebagai muatan lokal dalam perencanaan dan pembangunan, karena keanekaragaman hayati secara esensi dapat memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia, seperti pengaturan iklim mikro, perlindungan sumber air, dan utamanya ketahanan pangan.