24 September 2025

Jejak Koalisi CSO Sultra Mengawal Keadilan dalam Tata Kelola Investasi Berbasis Lahan

Kendari – Upaya berbagai organisasi masyarakat sipil (CSO) di Sulawesi Tenggara dalam mendampingi masyarakat menghadapi ekspansi industri ekstraktif kini terdokumentasi dalam sebuah buku produksi pengetahuan. Buku ini lahir dari rangkaian sesi berbagi strategi dan pembelajaran yang difasilitasi oleh program ALIGN, sebagai sarana memperkuat sinergi koalisi dalam advokasi tata kelola ruang dan lingkungan. Buku ini memuat kumpulan pengalaman, pendekatan, serta best practice dari empat organisasi: Komunitas Teras, Walhi Sultra, KOMDES, dan Puspaham. Masing-masing menghadirkan kisah nyata pendampingan masyarakat dalam mempertahankan ruang hidup sekaligus memperjuangkan tata kelola sumber daya alam yang adil dan berkelanjutan.


By Admin 01 September 2025 corona.png

Komunitas Teras: Keadilan Ruang di Tengah Ekspansi

Dalam buku ini, Komunitas Teras berbagi pengalaman tentang upaya advokasi keadilan ruang di Konawe Utara. Perjuangan untuk masyarakat agar dapat memperoleh legalitas atas wilayah kelolalnya melalui skema reforma agraria dan perhutanan sosial. Juga cerita tentang bagaimana memperjuangkan wilayah Karst Matarombeo sebagai kawasan konservasi sumber daya alam melalui skema pariwisata.

Walhi Sultra: Melawan Kriminalisasi di Torobulu

Kisah perjuangan warga Desa Torobulu, Konawe Selatan, menjadi salah satu sorotan. Didampingi Walhi Sultra, warga membentuk Komunitas Torobulu Melawan setelah dua pejuang lingkungan dikriminalisasi akibat menolak tambang. Pengalaman ini menegaskan pentingnya solidaritas, riset bersama, hingga kampanye publik untuk melawan ketimpangan kuasa.

KOMDES: Alternatif Tata Kelola di Pulau Wawonii

Dalam menghadapi ekspansi tambang nikel di Pulau Wawonii, KOMDES berbagi cerita bagaimana upaya mendorong tata kelola berbasis pertanian dan perkebunan yang terbukti lebih berkontribusi pada PDRB daerah, sekaligus menjaga ekologi pulau kecil.

Puspaham: Suara Mandiodo Menuntut Reklamasi

Dari Blok Mandiodo, Puspaham mendokumentasikan kerusakan akibat tambang ilegal. Dengan dukungan teknologi drone dan GIS, mereka bersama warga menuntut reklamasi lubang bekas tambang, perbaikan infrastruktur, keterbukaan informasi, serta penegakan hukum. Pendekatan kreatif dan persuasif menjadi bagian dari strategi advokasi mereka.

Melalui buku ini, seluruh pengalaman organisasi tidak hanya menjadi catatan, tetapi juga bahan belajar bersama. Setiap praktik pendampingan menunjukkan pendekatan berbeda yang dapat saling melengkapi dari advokasi kebijakan, pengorganisasian masyarakat, riset partisipatif, hingga kampanye publik.

“Buku produksi pengetahuan ini adalah wujud nyata dari semangat koalisi: saling belajar, memperkuat, dan menginspirasi untuk memperjuangkan ruang hidup masyarakat dan kelestarian lingkungan,” demikian pesan yang tertuang dalam pengantar buku.

Sebuah harapan dibalik hadirnya buku ini adalah untuk menguatkan gerakan advokasi bersama oleh CSO dalam menghadapi tantangan tata kelola sumber daya alam, sekaligus memberi pijakan strategis bagi gerakan masyarakat sipil di masa depan.

Untuk lengkapnya Download PDF dsn

0 Komentar


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Save my name, email, and website in this browser for the next span I comment.

Jejak Koalisi CSO Sultra Mengawal Keadilan dalam Tata Kelola Investasi Berbasis Lahan

Kendari – Upaya berbagai organisasi masyarakat sipil (CSO) di Sulawesi Tenggara dalam mendampingi masyarakat menghadapi ekspansi industri ekstraktif kini terdokumentasi dalam sebuah buku produksi pengetahuan. Buku ini lahir dari rangkaian sesi berbagi strategi dan pembelajaran yang difasilitasi oleh program ALIGN, sebagai sarana memperkuat sinergi koalisi dalam advokasi tata kelola ruang dan lingkungan. Buku ini memuat kumpulan pengalaman, pendekatan, serta best practice dari empat organisasi: Komunitas Teras, Walhi Sultra, KOMDES, dan Puspaham. Masing-masing menghadirkan kisah nyata pendampingan masyarakat dalam mempertahankan ruang hidup sekaligus memperjuangkan tata kelola sumber daya alam yang adil dan berkelanjutan.


By Admin 22 April 2022 corona.png

Komunitas Teras: Keadilan Ruang di Tengah Ekspansi

Dalam buku ini, Komunitas Teras berbagi pengalaman tentang upaya advokasi keadilan ruang di Konawe Utara. Perjuangan untuk masyarakat agar dapat memperoleh legalitas atas wilayah kelolalnya melalui skema reforma agraria dan perhutanan sosial. Juga cerita tentang bagaimana memperjuangkan wilayah Karst Matarombeo sebagai kawasan konservasi sumber daya alam melalui skema pariwisata.

Walhi Sultra: Melawan Kriminalisasi di Torobulu

Kisah perjuangan warga Desa Torobulu, Konawe Selatan, menjadi salah satu sorotan. Didampingi Walhi Sultra, warga membentuk Komunitas Torobulu Melawan setelah dua pejuang lingkungan dikriminalisasi akibat menolak tambang. Pengalaman ini menegaskan pentingnya solidaritas, riset bersama, hingga kampanye publik untuk melawan ketimpangan kuasa.

KOMDES: Alternatif Tata Kelola di Pulau Wawonii

Dalam menghadapi ekspansi tambang nikel di Pulau Wawonii, KOMDES berbagi cerita bagaimana upaya mendorong tata kelola berbasis pertanian dan perkebunan yang terbukti lebih berkontribusi pada PDRB daerah, sekaligus menjaga ekologi pulau kecil.

Puspaham: Suara Mandiodo Menuntut Reklamasi

Dari Blok Mandiodo, Puspaham mendokumentasikan kerusakan akibat tambang ilegal. Dengan dukungan teknologi drone dan GIS, mereka bersama warga menuntut reklamasi lubang bekas tambang, perbaikan infrastruktur, keterbukaan informasi, serta penegakan hukum. Pendekatan kreatif dan persuasif menjadi bagian dari strategi advokasi mereka.

Melalui buku ini, seluruh pengalaman organisasi tidak hanya menjadi catatan, tetapi juga bahan belajar bersama. Setiap praktik pendampingan menunjukkan pendekatan berbeda yang dapat saling melengkapi dari advokasi kebijakan, pengorganisasian masyarakat, riset partisipatif, hingga kampanye publik.

“Buku produksi pengetahuan ini adalah wujud nyata dari semangat koalisi: saling belajar, memperkuat, dan menginspirasi untuk memperjuangkan ruang hidup masyarakat dan kelestarian lingkungan,” demikian pesan yang tertuang dalam pengantar buku.

Sebuah harapan dibalik hadirnya buku ini adalah untuk menguatkan gerakan advokasi bersama oleh CSO dalam menghadapi tantangan tata kelola sumber daya alam, sekaligus memberi pijakan strategis bagi gerakan masyarakat sipil di masa depan.

Untuk lengkapnya Download PDF dsn

0 Komentar


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Save my name, email, and website in this browser for the next span I comment.
Berita Terkait