Dibuka oleh Fitria Nur Indah Djafar dari Komunitas Teras, workshop ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mendalam tentang teknik penyusunan proposal yang baik dan benar, meningkatkan kapasitas peserta dalam merancang program pengembangan masyarakat dan advokasi yang relevan dengan kondisi dan kebutuhan, serta membangun jaringan kolaborasi antar peserta.
Sesi demi sesi bergulir dengan intens, diawali dengan pemaparan fasilitator yang membedah esensi perencanaan program design. Beliau menekankan pentingnya persiapan teknis dalam penulisan proposal, serta bagaimana memfasilitasi proses strategi planning. Lebih dari sekadar formalitas, workshop ini menjadi ajang perkenalan dan membangun chemistry antar peserta, dengan harapan muncul ide-ide segar dan kolaborasi yang solid.
Dalam sesi inti, para peserta diajak menyelami teknik membuat proposal yang memikat, dimulai dari analisis awal dengan mengklarifikasi masalah sebagai basic strategi. Oslan mengingatkan bahwa seringkali proposal gagal karena tidak mampu mengidentifikasi masalah dengan baik, serta kurangnya interaksi langsung dengan isu yang diangkat.
Tak hanya itu, workshop ini juga menyoroti pentingnya referensi yang kuat, baik data maupun teori. Para peserta diajak untuk menghadirkan paradigma dan ideologi yang jelas dalam desain program, sehingga positioning proposal menjadi kuat dan tidak terjebak dalam kerja-kerja yang dangkal. Analisis sosial dan data konkret menjadi kunci untuk mengembangkan proposal yang efektif.
Sesi yang paling menantang adalah ketika peserta diajak mengidentifikasi masalah secara mendalam. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing fokus pada pengelolaan masyarakat inklusif, kebijakan, serta peningkatan ketahanan masyarakat terhadap ancaman ekspansi industri. Dengan menggunakan metode pohon masalah, peserta merumuskan problem statement, menganalisis penyebab, serta mengidentifikasi dampak yang mungkin timbul jika masalah tidak ditangani.
Workshop ini bukan hanya sekadar pelatihan, tapi juga menjadi wadah untuk berbagi pengalaman, berdiskusi, dan merumuskan strategi advokasi yang lebih efektif. Diharapkan, setelah mengikuti workshop ini, para peserta mampu menyusun proposal yang tak hanya memenangkan pendanaan, tapi juga mampu menggerakkan perubahan nyata khususnya di wilayah Sulawesi Tenggara.
0 Komentar