Inovasi Digital dalam Konservasi: NbS Tool, Global Forest Watch, dan Forest Watcher

Di era digital saat ini, teknologi memainkan peran krusial dalam upaya konservasi lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan. World Resources Institute (WRI) telah mengembangkan tiga tools inovatif yang saling terintegrasi untuk mendukung upaya konservasi yakni NbS Tool, Global Forest Watch, dan Forest Watcher. Tools ini dirancang untuk membantu organisasi lokal, komunitas, dan pemangku kepentingan dalam memantau, mengelola, dan melindungi ekosistem secara efektif.

Integrasi Data Usulan TORA di Konawe Utara: Langkah Strategis Menuju Penyelesaian Masalah Pertanahan

Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja juga berperan aktif dalam kegiatan ini dengan mengajukan usulan terkait lahan di UPT Puuhialu dan UPT Todoloyo Trans. Lahan di APL akan diajukan untuk redistribusi lahan non-kawasan hutan, sedangkan lahan yang terletak di kawasan hutan akan diajukan kepada GTRA untuk pelepasan kawasan hutan. Langkah ini diharapkan dapat memberikan akses yang lebih baik kepada masyarakat transmigrasi untuk mengelola lahan mereka secara legal.

Koordinasi Awal Implementasi Program ALIGN di Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara

Koordinasi awal di tingkat provinsi Sulawesi Tenggara menjadi kegiatan awal yang dilakukan dalam implementasi program ALIGN (Advancing Land-Based Investment Governance) oleh Komunitas Teras.

Sharing Session Bersama Local Heroes For Forest Protection

Hutan, sebagai paru-paru dunia, terus menghadapi ancaman yang serius dari penebangan liar, perubahan iklim, dan aktivitas manusia yang tidak berkelanjutan. Untuk menanggapi tantangan ini, mahasiswa ilmu kehutanan dan lingkungan dari Universitas Halu Oleo bergabung dalam sebuah sharing session bersama Local Heroes for Forest Protection yang diselenggarakan oleh Asosiasi Alumni Program Beasiswa Amerika-Indonesia (ALPHA-I) bekerja sama dengan Komunitas Lokal termasuk Komunitas Teras.

Penawaran Terbuka Penyusunan Policy Brief Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan di Konawe Utara

Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Policy Brief Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan di Kabupaten Konawe Utara

We Are Hiring CASUAL WORKER

Please send your letter of interest before September 22th, 2023 to satuteras@gmail.com

Perencanaan Tataguna Lahan Desa dengan Metode SLUP di Konawe Utara

RISET KONDISI LAHAN PERTANIAN/PERKEBUNAN NON SAWIT Di KABUPATEN KONAWE UTARA

VALUASI EKONOMI SUMBER AIR TAHURA NIPA-NIPA

Pelatihan Dasar GIS sebagai Peningkatan Kapasitas Terkait Pengelolaan Ruang Berkelanjutan

Pelatihan GIS

Mensosialisasikan pentingnya batas desa serta tahapan penetapan dan penegasan sesuai Permendagri No.45 Tahun 2016, Memperkenalkan dasar-dasar pemetaan bagi aparat desa, Mendorong terpenuhinya kebutuhan tenaga teknis desa yang memahami dasar-dasar pemetaan dalam mendukung proses penetapan dan penegasan batas desa

Pelatihan Drone untuk Pemetaan

Survey Kehati Pegunungan Matarombeo

Survey awal Keragaman Hayati Pegunungan Matarombeo, yaitu pegunungan kars yg terletak di Kabupaten Konawe Utara dan Konawe. Peg. Mataromeo seluas 125.000 Ha merupakan habitat dari berbagai jenis Flora dan Fauna endemik di Sulawesi

TEPONDA’U : Kearifan Lokal Peladang Berbasis Lahan Pertanian Berkelanjutan di DAS Lasolo – Lalindu

Paro, ayah tujuh anak merupakan petani lahan kering asal kecamatan Asera yang telah lebih dari 50 tahun berladang di sekitar DAS Lasolo - Lalindu. Petani yang telah memiliki lebih dari 10 cucu ini menggantungkan penghidupan keluarganya pada beberapa hamparan lahan pertanian yang dibuka dan diolah secara turun temurun.

Gugus Tugas Reforma Agraria di Konut

Pelaksanaan Workshop Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten Konawe Utara. Wanggudu, Konawe Utara. 31 Agustus - 1 September 2021. Pada pertengahan tahun 2021, salah satu hasil Rapat Dengar Pendapat di Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Konawe Utara menyepakati pelaksanaan Redistribusi Tanah di 7 desa yang tersebar di 3 Kecamatan di Kabupaten Konawe Utara

Adaptasi Perubahan Iklim dan Kearifan Lokal Ala Petani Landawe

Pareco Teras Juharis petani lokal pemilik lahan sawah seluas 5ha di pinggiran sungai Landawe desa Tambakua. Bercocok  tanam padi dan palawija antara bulan Desember/Januari dan memanen saat April/Me

Pelatihan Community Organizer (CO) dan Metode Participatory Action Research (PAR)

Pemetaan aktor pada dasarnya bertujuan untuk mengidentifikasi secara spesifik terkait lokasi dan kebutuhan masyarakat yang akan disesuaikan dengan intervensi yang akan dilakukan dalam demonstrasi Kemitraan FAIR di tingkat tapak.

Workshop Integrasi pengelolaaan DAS Lasolo berbasis adaptasi perubahan iklim dan pengurangan resiko bencana

Banjir merupakan produk DAS, besarnya dampak daya rusak yang diberikan baik secara sosial maupun ekologi  adalah gambaran bagaimana kondisi DAS tersebut.

Penyusunan Dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD) Perubahan Iklim dan Pengurangan Resiko Bencana (API_PRB)

Rencana Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim kota Kendari dibuat sebagai dasar untuk penyusunan strategi adaptasi perubahan iklim dan penguatan Rencana Aksi Daerah dalam menghadapi risiko perubahan iklim

Donasi Sampah “Kita Bisa” Selangkah Untuk Bumi yang Lebih Baik

Pengelolaan sampah menjadi kalimat yang tidak asing bagi kita, di tingkat pemerintah maupun masyarakat  berbagai upaya telah ditempuh untuk mengurangi volume sampah yang dihasilkan tanpa henti 24 jam sehari.

Pemetaan Kawasan DAS Lasolo

BPDASHL Sampara memaparkan kondisi secara umum dari sungai lasolo dan beberapa hasil studi yang menjelaskan penyebab terjadinya banjir besar pada Bulan Juni 2019 di Konawe Utara

Pertarungan Isu Lingkungan VERSUS Keberlanjutan Ekonomi

Bagi mayoritas negara-negara berkembang yang baru merdeka dan tergolong berpenghasilan rendah,  tentu isu “pembangunan ekonomi” menjadi agenda penting dan menarik dalam setiap sidang umum PBB.  Maka ketika pada 1961 Presiden AS John F. Kennedy  memprakarsai perlunya PBB menetapkan dekade 1960-an sebagai “dasawarsa pembangunan”